Senin, 16 Juli 2012

PATUNG

tugas terakhir dari kels aku yaitu membuat seni patung. awalnya aku membuat patung dari gip.
langkah - langkah membuat patung dari gip:
1. aduk tepung gip dengan air
2. siapkan cetak, tuangkan adonan ke cetakan yang telah disiapkan
3. pastikan cetakan terisi penuh, agar hasilnya padat
4. diamkan cetakan beberapa jam hingga mengeras
5. setelah mengeras buka cetakan
6. dan lihatlah hasilnya
bagiku proses membuat membuat patung yang cukup memakan hati, penuh kesabaran. sempat gagal pembuatan pertama. akhirnya beralih membuat patung dari sabun. dengan keterbatasan waktu membuat patung akhirnya aku membuat patung kura-kura yang tak seberapa ini.
patung kura-kura dapat nilai B+. belum puas dengan patung yang seperti ini akhirnya aku buat lagi yaitu patung dari gip yang berbentuk ayam. entah ayam entah bebek pokonya seperti inilah bentuknya




P4TK SENI YOGYAKARTA

12Juni yang lalu tepatnya hari selasa progam studi kami khususnya PGSD mengadakan pembelajaran P4TK seni yang tepatnya berada di Jl.Kaliurang Km 12,5, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. rombongan kami tiba di tkp kurang lebih jam 10 pagi. kami serombongan langsung siap diri dan langsung masuk gedung P4TK seni yang telah disiapkan. awalnya kegiatan begitu membosankan apalagi ditambah dengan ngantuk. 2jam pun berlalun akhirnya peserta dikasih break untuk ambil snack. kegiatan isoma tak lupa saya dan teman2 untuk foto2. jam break pun habis dan kembali masuk ruanggan, pembelajaran kedua sedikit agak fresh karena ada intermezo nya nyayi-nyayi duulu.....jadwal pun telah usai tiba sampai penutup.




ANYAMAN KERTAS

Cara Membuat Anyaman Kertas




Bahan yang diperlukan untuk cara membuat anyaman kertas
  • 2 lembar kertas Padalarang atau manila warna-warni beda warna
  • gunting
  • pisau cutter
  • pensil
  • penggaris
  • lem kertas
Cara membuat anyaman dari kertas
  • Buatlah garis garis pada kertas dengan pensil pada sisi lebarnya dengan jarak 1 cm
  • Untuk pada bagian tepi kertas beri sisa 2 cm
  • Potonglah bagian yang sudah diberi garis tadi dengan pisau cutter
  • Ambillah kertas yang ke- 2 kemudian potong memanjang dengan gunting selebar 1 cm
  • Mulai menganyam dengan motif anyaman kertas yang diinginkan
  • Setelah selesai mengayam semua kemudian rapikan
  • Berilah lem dan rekatkan pada bagian tepi atau sisa anyaman agar tidak terlepas

SENI LUKIS



eh ada yang ketinggalan sudah beberapa minggu yang lalu kelompok belajar aku membuat seni melukis dengan berbagai macam, simak yak!!pembuatannya

MENGGAMBAR DENGAN TARIKAN BENANG
Bahan:
·        Pewarna, bisa menggunakan cat air  
·        Kertas gambar
Alat:
·        Kuas untuk mencampur warna
·        Tempat pewarna
·        Benang kasur
Cara membuat:
·        Campurlah perwarna dengan air
·        Ambil benang kasur kurang lebih sepanjang 40-45 cm.
·        Celupkan sebagian besar benang pada cairan pewarna, jika perwarna terlalu banyak menempel pada benang, biarkan cairan pewarna menetes dulu.
·        Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas.
·        Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya.
·        Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya.
·        Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
·        Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah. 

INKBLOT
Bahan:
·        Pewarna, bisa menggunakan cat air  
·        Kertas gambar
Alat:
·        Kuas untuk mencampur warna
·        Tempat pewarna
Cara membuat:
·        Cairkan pewarna dengan sedikit air pada tempat untuk mencampur warna. Jika pewarna tidak terlalu kental, tidak perlu dicampur dengan air. Hati-hati jangan terlalu encer.
·        Teteskan pewarna yang sudah disiapkan pada beberapa bagian di atas kertas. Dapat dipilih beberapa warna untuk hasil yang lebih baik.
·        Lipat kertas pada bagian tengah sisi panjangnya.
·        Gosoklah dengan hati-hati kertas yang sudah dilipat dan ditetesi warna dengan menggunakan telapak tangan hingga rata, jangan sampai ada warna yang masih mengumpul atau menggumpal.
·        Bukalah lipatan kertasnya, maka akan menghasilkan gambar yang dapat di beri judul sendiri.
·        Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas
·        Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya
·        Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya.
·        Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
·        Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah. 

MENGGAMBAR DENGAN TIUPAN
Bahan:
·        Pewarna, bisa menggunakan cat air  
·        Kertas gambar
Alat:
·        Sedotan minuman dingin/limun
·        Kuas untuk mencampur warna
·        Tempat pewarna
Cara membuat:
·        Cairkan pewarna dengan sedikit air pada tempat untuk mencampur warna. 
·        Teteskan cairan pewarna dengan menggunakan kuas di atas kertas gambar.
·        Tiuplah tetesan pewarna tadi dengan menggunakan sedotan. Ketika ditiup, pewarna akan menyebar ke berbagai arah berupa cabang-cabang. Tiuplah terus setiap cabang tadi hingga tersebar ke berbagai arah dan tidak terdapat genangan warna pada setiap bagian yang menyebar tadi. Sebaran warna akan membentuk ranting-ranting kecil.
·        Lakukan hal yang sama dengan menggunakan warna lain. Biarkan warna saling menumpuk hingga menghasilkan sebuah gambar yang diinginkan. 
·         Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas.
·         
·        Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya.
·        Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya.
·        Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
·        Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah. 



CETAK DATAR
Media:
Kaca satu lembar, kertas gambar yang lebih lebar daripada kaca, cat atau lem kanji yang dicampur dengan pewarna kue, kain lap, tempat cat, kuas dan Koran bekas untuk alas.
Teknik pembuatan:
o   Kaca digambari dengan cat atau lem kanji dicampur dengan pewarna kue.
o   Letakkan kertas di atas kaca yang telah digambari
o   Kertas ditekan ambil diratakan.
o   Angkat kertas dari kaca
o   Jadilah gambar di atas kertas
o   Tiuplah tetesan pewarna tadi dengan menggunakan sedotan. Ketika ditiup, pewarna akan menyebar ke berbagai arah berupa cabang-cabang. Tiuplah terus setiap cabang tadi hingga tersebar ke berbagai arah dan tidak terdapat genangan warna pada setiap bagian yang menyebar tadi. Sebaran warna akan membentuk ranting-ranting kecil.
o   Lakukan hal yang sama dengan menggunakan warna lain. Biarkan warna saling menumpuk hingga menghasilkan sebuah gambar yang diinginkan. 
o   Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada                benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas.
o   Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya.
o   Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya.
o   Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
o   Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah.

CETAK TINGGI
Media:
Guntingan gambar, papan/karet(linolium)/ubi, akrilik/cat poster/pewarna kue, pensil, kuas, pisau atau alat pencukil dan kertas gambar.

Cara pembuatannya
o   Gambar ditempelkan pada papan atau karet atau ubi
o   Pola ditoreh/dicukilkan dengan pisau/alat pencukil
o   Klise/alat alat cetak selesai
o   Klise/ alat cetak dioles dengan tinta
o   Cetakan kea rah kertas gambar
o   Jadilah gambar cetakan
o   Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas.
o   Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya.
o   Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya.
o   Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
o   Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah. 

CETAK BAYANGAN
Media :
Kertas gambar, daun atau guntingan gambar, cat air, cat semprot, atau pewarna kue, sikat gigi bekas dan sisir.

Cara Membuatnya :
o   Daun atau guntingan gambar diletakkan di atas kertas gambar
o   Cara mencetak dengan sisir atau dengan semprotan
o  Setelah cat kering, daun atau guntinngan kertas diangkat Klise/alat alat cetak selesai

o   Klise/ alat cetak dioles dengan tinta
o   Cetakan kea rah kertas gambar
o   Jadilah gambar cetakan
o   Jika dirasakan pewarna telah cukup menempel pada benang, letakkan benang tersebut di atas kertas. Cara meletakkan benang dapat diatur atau bebas sesuai kehendak. Ujung benang bekas pegangan letakkan di luar bidang kertas.
o   Lalu lipatlah kertas pada bagian tengah sisi panjangnya.
o   Sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan, tariklah perlahan-lahan benang sampat keluar dari kertas. Cara menarik kertas terserah kalian, biasa lurus ke bawah, lurus ke samping, atau variasi dari keduanya.
o   Setelah benang terlepas semua dari atas kertas, bukalah kertas. Gambar apa yang didapatkan? Indah bukan?
o   Untuk menghasilkan beberapa bentuk dalam satu bidang gambar, cara di atas tadi dapat dilakukan lagi dengan menggunakan warna yang berbeda. Maka akan menghasilkan gambar yang lebih indah. 



Kamis, 12 Juli 2012

SENI 3M (MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL)

mata kuliah seni rupa kemarin kelas aku khususnya PGSD semester IV E ada materi 3M yaitu (melipat, menggunting dan menempel). sebelum aku dan teman2 yang lain di minta untuk membuatkannya, ada sedikit penjelasan dari bapak dosen. yaitu bagaimana langkah dari membuat 3M. pertama dosen memberikan contoh bagaimana melipat dan memotong, dengan sabar pak dosen membimbing kami. walau hanya 1 contoh yang diberikan tp hasilnya cukup mengesankan. kemudian kami orang diminta untuk membuatnya. sehingga aku dan temen2 mulai memutar otak dan bereksperimen!!!awalnya ragu2 dan bingung mau buat yang kayak apa. berhubung kertas origami terbatas, untuk percobaan menggunakan kertas seadanya alias recycle. dengan bergulirnya waktu aku pun mulai menyusun strategi yang akan ditempel. mungkin saking banyaknya waktu yang digunakan untuk coba-coba,dan yang selalu diselingi canda tawa bahkan ejekan dari teman2 perlahan durasi pembelajaran berkurang. setelah bapak dosen mengatakan waktu tinggal 10menit.akhirnya aku mulai menempelkan hasil dari lipatan yang sudah aku gunting. alhasil sedikit rasa kecewa karena kurang memuaskan hasil yang ku buat dan rasanya berat hati untuk mengumpulkannya. dan seperti inilah hasil karya 3M ku

Nah,,,inilah hasil 3M ku
akhirnya 3M kembali ke tangan setelah dibalikan sama pak dosen dan alhasil dapat A wlo A nya masih (-) hahahahahah,,,,bangga sih tp dikit!!!!belum sepenuhnya,,,



Selasa, 03 Juli 2012

GEBYAR SENI PGSD


Gebyar seni PGSD merupakan salah satu kegiatan kemahasiswaan yang yang menyajikan sebuah pameran dengan tema "MEMPERKUAT SENI BUDAYA INDONESIA MENUJU PGSD BERKARYA". acara ini  diselenggarakan berkat kerjasama teman-teman mahasiswa(HMPS-HIMADIGSAR) dan tim dosen. dilaksanakan pada hari rabu 27juni2012, dalam acara ini memamerkan karya-karya dari mahasiswa semester IV. selain itu ada lomba tumpeng, lomba musik akustik, lomba seni tari, lomba seni rupa.senang bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Karya-karya yang dipamerkan






Kreasi Lomba Tumpeng


Mungkin hanya beberapa dokumentasi  yang hanya bisa saya abadikan

Senin, 25 Juni 2012

SENI MENCETAK



 Implementasian Seni Rupa Mencetak Dalam Pembelajaran di SD
Pembelajaran SD Kelas 1
Standar Kompetensi: Siswa mengenal, menanggapi dan berkreasi berbagai gagasan imajinatif dengan unsur-unsur rupa melalui kepekaan inderawi ke dalam karya seni rupa.
Kompetensi Dasar: Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinatif menggunakan berbagai bahan.
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas siswa diharapkan dapat membuat karya gambar cetak ekspresi dengan berbagai cetakan dari bahan alam yaitu cetak penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian. Untuk mencapai kompetensi tersebut, kegiatan pembelajaran diawali dengan mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan: kertas, pewarna, pelepah daun, buah, daun daunan, umbi-umbian, pisau, cutter, silet, alas pewarna, spon/busa, kapas, koran bekas. Proses pengerjaannya:
a.       Pilihlah penampang apa yang akan dijadikan acuan cetaknya pelepah daun atau buah-buahan. Pelepah daun yang sering dijadikan acuan cetak adalah: pelepah daun pisang, pelepah daun talas, pelepah daun pepaya. Buah belimbing dapat pula dijadikan sebagai acuan cetak.
b.      Potonglah penampang bahan acuan cetak itu dengan pisau, cutter atau silet. Arah potongan bebas. Usahakan agar permukaan potongan rata. Kerataan permukaan potongan sangat menentukan hasil cetakannya.
c.       Siapkan pewarna. Pewarna yang disiapkan bergantung dari keadaan bahan acuan cetaknya. Bila acuan cetaknya masih mengeluarkan getah/cairan, cukup disediakan serbuk pewarna saja. Pewarna akan menjadi cair setelah bersatu dengan cairan acuan cetak. Akan tetapi bila acuan cetaknya tidak mengeluarkan cairan, kita perlu menyediakan pewarna yang sudah dicampur dengan air.Pewarna serbuk, cukup disebarkan pada alas warna yang bentuknya datar dan rata misalnya: kaca, formica, lembaran plastik, piring. Penampang acuan cetak yang mengandung cairan digosok-gosokan pada serbuk warna yang ditaburkan di alas hingga rata, maka terjadilah warna yang siap pakai. Pewarna cair dapat dipulaskan pada busa/spon, atau pada kapas.
d.      Mencetakkan acuan cetak. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan ikutilah petunjuk ini.
1)      Penampang acuan cetak yang masih basah tekankan pada pewarna yang ada pada alas warna tadi.
2)      Selanjutnya tempelkan (sambil ditekan) acuan cetak tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas koran.
3)      Kemudian angkat acuan cetaknya. Gambar acuan cetak akan tertera pada kertas. Untuk membuat bentuk/gambar yang sama, lakukan kegiatan seperti yang dilakukan sebelumnya beberapa kali bergantung kebutuhan pada kertas yang sama atau yang lain.
4)      Acuan cetak yang sudah kering (tidak mengeluarkan cairan), pengisian warnanya harus dengan cara menempelkan acuan cetak tersebut pada spon/busa, atau kapas yang sudah diisi pewarna. Pencetakannya sama seperti pada pencetakkan acauan cetak sebelumnya. Demikian pula pengulangan pencetakkannya.
5)      Perlu diperhatikan agar pewarna yang menempel pada acuan cetak tidak berlebihan, tidak pula kekurangan. Bila hal ini terjadi, hasil cetakannya tidak akan memuaskan.
Proses pencetakkan daun-daunan dilakukan sebagai berikut:
a)      Pilihlah bentuk daun yang menarik serta ukurannya tidak terlalu lebar.
b)      Siapkan pewarna pada alas warna seperti pada cetak penampang. Usahakan agar keadaan pewarna pada alas merata keadaannya, serta tidak terlalu encer.
c)      Tempelkan permukaan daun tadi serata mungkin pada alas pewarna.
d)     Selanjutnya permukaan daun yang sudah berwarna tadi tempelkan pada kertas yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Gosoklah permukaan daun itu dengan hati-hati. Agar aman dan leluasa menggosok, simpanlah kertas di atas permukaan daun tersebut.
Bila mencetakkannya sempurna, bentuk daun serta warna yang dipilih akan tergambarkan pada kertas. Pada cetak umbi-umbian, kita harus membuat acuan cetak terlebih dahulu. Umbi-umbian yang biasa digunakan untuk acuan cetak diantaranya adalah: ubi jalar, kentang, talas, wortel, ketela pohon. Proses kerjanya sebagai berikut:
a)      Potonglah umbi yang sudah dipilih untuk acuan cetak serata mungkin.
b)      Buatlah gambar/bentuk pada permukaan potongan yang rata tadi.
c)      Selanjutnya hilangkan atau rendahkan bagian permukaan yang nantinya tidak akan memindahkan gambar/bentuk dengan jalan mengerat atau menorehnya.
d)     Siapkan pewarna sebelum melakukan pencetakkan. Namun sebaiknya lihat kembali proses pencetakan penampang yang basah dan yang kering. Pada cetak umbi-umbian-pun berlaku hal seperti itu, karena ternyata ada umbi-umbian yang masih mengandung cairan dan sebaliknya. Oleh sebab itu untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang masih basah, gunakan serbuk warna. Sedangkan untuk acuan cetak dari umbi-umbian yang sudah kering, pewarna harus dicampur dahulu dengan air. Sekali lagi tata cara pencetakkannya lihat proses cetak penampang.
Perlu diperhatikan agar pada proses cetak ini (penampang, daun-daunan, dan umbi-umbian), digunakan alas yang agak empuk. Alas yang keras kurang baik hasilnya.


SENI RUPA

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
1. SENI RUPA TRADISIONAL
Pengertian
Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.
Ciri-ciri
  • Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
  • Terikat dengan pakem-pakem tertentu.

Contoh
Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.
2. SENI RUPA MODERN
Pengertian
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Ciri-ciri
  • Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
  • Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

Contoh
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.
Seniman
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.
3. SENI RUPA KONTEMPORER
Pengertian
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Ciri-ciri
  • Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
  • Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.

Contoh
Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.

Kamis, 21 Juni 2012

myhand made

bangga bisa menciptakan sebuah karya. wlopun hanya goresan pensil. berawal dari sebuah paksaan yang harus menyelesaikan tugas demi mendapatkan nilai akhir. harus bersusah payah untuk menemukan ide yang saat itu benar-benar tidak ada inspirasi sama sekali. akhirnya terpaksa harus searching kesana kemari.perjalanan pun berlangsung sampai menemukan inspirasi gambar ini.hari pun berlalu, lukisan tak kunjung usai terpaksa sambil menjaga sodara di RS kerangka lukisan ini aku bawa. tak hanya satu dua pasang mata yang menatap kesibukanku. saat itu sempat bosan juga, tapi bukan harus dengan menyerah. banyak orang bilang seni itu tidak bisa dipaksakan. sesekali ku tinggalkan tapi masih saja tetap terfikirkan. hingga tercipta karya yang seadanya.00.56 tepat lukisan siap di bingkaikan, walau hanya  bisa dibilang lukisan yang tak seberapa mewah ini.
AKU BANGGA MENCIPTAKANNYA

Rabu, 20 Juni 2012

Teknik dasar arsiran
Menguasai teknik arsir dan gradasi adalah salah satu teknik dasar menggambar dengan pensil. Arsir gradasi akan membantu ketajaman mata agar mengenal tingkat intensitas cahaya sehingga dapat melihat daerah terang dan gelap suatu obyek. Latihan arsir gradasi juga sangat membantu ketika Anda membuat bayangan dari suatu obyek.
Beberapa langkah yangharus dilakukan saat belajar Arsir :
  • Berlatih teknik arsir gradasi dapat  mulai dengan membuat satu baris kotak.
  • Jumlahnya bebas terserah  seperti gambar di bawah ini. Kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan satu jenis ukuran pensil.
  • Contoh kotak pertama diarsir dengan pensil 2H, kemudian kotak kedua diarsir dengan pensil H, dan seterusnya.
  • Ketika mengarsir semua dilakukan dengan tekanan yang sama.
  • Lihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil.
  • Kemudian arsir gradasi dapat dihasilkan dengan cara lain yaitu buatlah beberapa baris kotak seperti gambar di bawah ini.
  • Lalu menggunakan beberapa jenis pensil, misalnya pensil B, 4B, dan 9B.
  • Arsirlah baris kotak bagian atas dengan pensil B, kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan tingkat tekanan pensil yang berbeda.
  • Lihat intensitas gelap terang yang dihasilkan dengan pensil B. Kemudian arsirlah baris kotak bagian tengah dengan pensil 4B, dan berikan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya.
  • Begitu pun dengan baris kotak bagian bawah diarsir dengan pensil 9B dengan tekanan yang berbeda. Arsir gelap dengan tekanan paling kuat yang dihasilkan pensil B bisa hampir menyamai kualitas arsir pensil 4B, begitu pun dengan pensil 4B dengan tekanan yang kuat bisa menyamai intensitas arsir gelap 9B.
  • Dengan sedikit memberi tekanan, intensitas arsir yang dihasilkan pensil 4B bisa menyamai dengan intensitas arsir pensil B. Lakukan dengan berbagai macam jenis pensil lainnya sehingga tingkat kepekaan Anda pada intensitas cahaya dan gelap terang pada suatu obyek meningkat.
  • Latihan selanjutnya mencoba membuat komposisi bentuk dasar, kemudian pada setiap bentuk dasar memberikan arsir dengan tingkat intensitas yang berbeda. Buatlah kotak dengan berbagai ukuran dan bentuk yang sudah mengalami distorsi. Kemudian komposisikan kotak-kotak tersebut.
  • Disamping iyu juga dapat membuat komposisi bentuk dengan menggunakan bentuk dasar lainnya seperti lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Selain itu dapat mengkomposisikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan cara yang berbeda.
  • Cobalah membuat berbagai macam sketsa lainnya, carilah berbagai ide komposisi bentuk lainnya, dan pilihlah sketsa yang disukai.
    Setelah membuat sketsa komposisi bentuk kotak, persiapkanlah berbagai jenis ukuran pensil, saya lebih suka menggunakan pensil ukuran keras seperti H terlebih dahulu untuk memberikan arsir terang pada kotak yang diinginkan, kemudian pada beberapa bagian masih dengan pensil yang sama saya memberikan tekanan yang lebih kuat sehingga memberikan arsir gelap.
    Setelah yakin pada kotak mana yang ingin saya arsir untuk daerah terang dan gelap maka gunakan pensil ukuran lunak seperti 2B.
  • Selanjutnya dapat melihat pada gambar dibawah dengan memberikan arsir gelap dan terang maka pada komposisi kotak terlihat ada suatu volume atau kedalaman. Pada saat menggambar suatu obyek Anda akan mengerti bahwa hanya dengan memberikan arsir gradasi gelap terang, maka obyek tersebut terlihat mempunyai volume dan intensitas cahaya yang berbeda.
 Setelah membuat satu baris kotak arsirlah setiap kotaknya dengan berbagai jenis ukuran pensil misalnya 2H, H, B, 2B, dengan tekanan yang sama dapat melihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil.
Buatlah beberapa baris kotak, kemudian setiap barisnya diarsir dengan pensil yang sama misalnya pensil B, tetapi arsirlah dengan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya. Sehingga  akan menemukan pensil B bisa hamper menyamai kualitas arsir pensil 4B.

Latihan membuat komposisi bentuk dasar membantu melihat perbedaan intensitas gelap terang dari pensil. Carilah berbagai ide komposisi bentuk dasar lainnya. Arsir gradasi juga dapat membedakan volume suatu obyek.
Contoh Menggambar Arsir Lampu
Kadang dapat menemukan satu jenis benda yang terbuat dari berbagai macam bahan material. Misalnya gelas ada yang terbuat dari bahan plastik, kayu, keramik. Atau kursi yang terbuat dari besi, alumunium, kayu, plastik, dan rotan.
  • Pada latihan menggambar arsir tekstur lampu, akan mencoba menggambar sebuah obyek dengan menggunakan berbagai macam arsir, sehingga dapat membayangkan kira-kira terbuat dari bahan material apa saja obyek tersebut.
  • Sebelum memulainya pilihlah salah satu objek yang menarik di sekitar Anda, kemudian gambarlah obyek tersebut dan arsirlah. Setelah itu gambar kembali obyek yang sama, kemudian gunakanlah berbagai macam arsir lainnya.
  • Seperti pada gambar lampu yand digunakan satu obyek lampu dan menggunakan berbagai macam arsir. Sehingga setiap gambar lampu menampilkan karakter bahan material yang berbeda.
  • Gambarlah berbagai macam obyek lainnya dengan menggunakan berbagai macam arsir dan tentukanlah bahan material benda tersebut.

 
Menggambar lampu dengan menggunakan arsir garis-garis pendek sehingga seperti menampilkan karakter lampu yang terbuat dari bahan rotan.
 
 
Satu obyek lampu dengan berbagai macam arsir sehingga menampilkan karakter bahan lampu yang berbeda. Apakah kira-kira pada 4 gambar lampu di sebelah terbuat dari bahan material apa saja? Misalnya gambar lampu dengan arsir garis melingkar kecil-kecil lebih sesuai menampilkan karakter bahan apa? Apakah sesuai dengan kayu, besi, kain, karet,
dan lain sebagainya? Bermain-mainlah dengan imajinasi dari berbagai sumber
Eksplorasi Arsir Tekstur
  • Setiap benda yang ada di sekitar kita pasti mempunyai tekstur yang beraneka ragam.
  • Tekstur yang ditemukan tergantung dari material bahan yang membentuk tekstur tersebut.
  • Hanya dengan melihat, sudah dapat merasakan tekstur suatu benda, tetapi dengan merabanya maka ketajaman indra lebih meningkat.
  • Lebih dapat dirasakan tekstur dari benda tersebut. Tekstur permukaan kayu tentu saja berbeda dengan tekstur permukaan kain atau tekstur benda yang terbuat dari plastik.
  • Ketika menggambar suatu obyek, tidak cukup hanya dengan melihat obyek tersebut tetapi akan lebih baik jika memegangnya dan merasakannya. Dengan begitu mempunyai perasaan dan pemahaman atas keberadaan obyek yang Anda gambar.
  • Sebelumnya carilah benda-benda sekitar yang menarik teksturnya seperti kayu, kaca, kain, dan sebagainya.
  • Kemudian rabalah permukaan semua benda tersebut dan rasakanlah perbedaannya.
  • Setelah itu buatlah beberapa baris kotak yang ukuran dan jumlahnya bebas terserah.
  • Kemudian cobalah terlebih dahulu mengisi satu baris kotak dengan bermacam-macam arsir tanpa melihat sebuah obyek. Anda akan mengerti bahwa tanpa melihat obyek pun Anda dapat membuat berbagai macam tekstur dari arsir yang berbeda.
  • Setelah itu lihat dan rabalah tekstur berbagai macam benda. Pindahkanlah tekstur yang terlihat dalam bentuk arsir ke baris kotak lainnya.
  • Supaya latihan membuat arsir tekstur ini lebih menarik. Buatlah komposisi dari bentuk-bentuk dasar seperti gambar dibawah. Gambarlah banyak sketsa komposisi bentuk dasar
  • Gambar beberapa sketsa komposisi bentuk dasar. Setelah itu pilih sketsa dasar yang paling baik.
  • Lalu arsir dan gabungkan dengan berbagai macam arsir tekstur pada sketsa komposisi bentuk dasar.
    Walaupun menggunakan berbagai macam arsir tekstur, gambar diatas memperlihatkan kesatuan komposisi.
  • Latihan ini akan mengasah kepekaan untuk memahami suatu obyek yang memiliki ciri khas tekstur menarik, seperti tekstur kayu, bulu binatang, logam, kaca, dan lain-lain. Sehingga bisa menampilkan karakter dan tekstur obyek yang digambar pada kertas.
 

 
 
 
Berbagai macam tekstur yang dapat ditemukan di sekitar rumah Anda.

 
Komposisi berbagai macam bentuk dasar diarsir dengan beragam tekstur